RENUNGAN HARI KE-19 RAMADHAN
MEMAKNAI SEBUAH WAKTU.
Kita tidak tahu kapan waktu kita akan berakhir, sebab itu sudah saatnya bagi kita untuk lebih memaknainya selagi waktu masih ada.
Allah ber-Firman:
"Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”. [Al-Mu’minuun 114].
Waktu kita sangat terbatas serta telah tertentukan, dan siap atau tidak siap waktu pasti akan meninggalkan kita.
Allah ber-Firman:
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan”. [Al-Munafiqun 11].
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. [Al-A’raaf 34].
Waktu yang berlalu walau satu detik tidak dapat dimanfaatkan lagi, maka akankah hari-hari kita hanya diisi dengan ambisi kehidupan Dunia yang sementara dengan segala kesenangan semu yang menipu & memperdaya?
Allah ber-Firman:
“Hai kaumku, sesungguhnya Kehidupan Dunia ini hanyalah kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. [Al-Mu’min 39] .
“ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan KEHIDUPAN DUNIA INI TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU”.[Al-Hadiid 20].
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MEMPERDAYAKAN”. [Ali-Imran 185] .
Waktu Kehidupan di-Dunia akan menentukan derajat serta keberuntungan seseorang di-Kehidupan Akhirat kelak.
Allah ber-Firman:
“Dan MASING-MASING orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang DIKERJAKANNYA. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. [Al-An’aam 132].
“maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)...Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung...Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”. [Al-A’raaf 7-9].
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
" Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)". [Al-A'raaf 174].
Semoga kita semua akan dapat lebih memaknai sebuah waktu, sebelum waktu itu berhenti secara tiba-tiba.[IAH]
Subhaana Rabbika Rabbil Izzati Amma Yashifun...
Wa'Salaamun 'alal Mursaliin
Walhamdulillahi Rabbil’Alaamiin
Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin
★SELAMAT BER-IBADAH★