Monday, April 9, 2018

Koloni Kusta, Merauke, Wasior, Sorong dan Manggurai, Papua

1. Koloni Kusta Kaimana (sudah diposting)

2. Koloni Kusat  'Merauke' 


Inventarisasi dilakukan pada tahun 2003.

Informasi umum 

Tidak ada menemukan dokumen tertulis di kab Merauke.

Wawancara diadakan dengan petugas kusta kabupaten dan anggota staf Perkampung Kusta Merauke. 
Rumah sakit kusta / Koloni ini sudah ditutup beberapa tahun lalu.
Pemukinan Kusta Merauke didirikan pada tahun 1961. Dikabupaten Merauke dulu banyak ditemukan kusta (angka nyata tidak ada). Sebelum pemerintah mendirikan RSK Merauke, penderita kusta ditempatkan di desa-desa Lampu Satu, Okaba dan Jawinu. Setelah RSK / Pemukiman didirikan, semua pasien dari pemukiman sementara. Setelah pemukiman dan RSK Merauke dibangun,semua penderita kusta yang ada dipemepatan sementara di pindah ke Merauke. .

RSK Merauke memiliki 250 tempat tidur. Orang yang terkena kusta tinggal di rumah sakit tanpa ada indikasi medis, dipindahkan ke pemukiman kusta. Pemukiman dibagi dalam 5 blok, pada setiap blok didirikan 5 rumah bagi orang-orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK). 

Pada tahun 1997 RSK Merauke ditutup. Fungsi rumah sakit diubah menjadi Puskesmas, dan diganti namanya menjadi Puskesmas Rimba Raya

3. Koloni  Kusta Wasior Manokwari.




Bekas RS Kusta, 2003

Inventarisasi tahun 2003

Sejarah singkat dari koloni kusta Wasior  / rumah sakit kusta

Ada dua mantan staf dari perkampungan/RSK  Wasior diwawancarai, yaitu Pak. Willem Yan Ramsschi dan Pak Ponticus Torey.
Berikut ini adalah ringkasan wawancara:
Koloni Kusta Wasior didirikan pada tahun 1950, dijalankan oleh Zending Nederlands. Rumah sakit ini memiliki 26 tempat tidur, klinik, kamar opesari dan unit X-ray. Salah satu bangunan digunakan untuk program TB.

Dari 1989 - 1995, rumah sakit ini dijalankan oleh The Leprosy Mission International (TLMI), menggantikan Belanda. Sejak tahun 1997 rumah sakit ditutup, pasien kusta kemudian menggunakan Puskesmas Wasior untuk pengobatan rawat jalan mereka.

4. Koloni Kusta Sorong, kab Sorong



2003

Pemukiman terletak dekat RSK Sorong. Pada tahun 1995 Kementerian Sosial menyediakan rumah untuk pasien mantan kusta dari Rumah Sakit Sorong Kusta,  yaitu 50 rumah di KM-11 dan 10 rumah di KM-10. Sekarang mereka memiliki beberapa masalah dengan tanah di mana rumah-rumah dibangun. Para pemilik tanah meminta untuk memberikan tanah mereka kembali, karena mereka tidak pernah dijual atau diserahkan kepada pemerintah. 


Saat kunjungan (2003), ada 432 orang penghuni Koloni Kusta Sorong. Ada 72 pasien mantan kusta dari (OYPMK) total 432 jiwa. Proporsi OYPMK 17%. Semua penduduk tampaknya sudah mandiri. Tidak adalagi  batuan berasal dari pemerintah 

Layanan medis

Tidak ada klinik khusus untuk kusta dalam Pemukiman. Penduduk menggunakan Rumah Sakit Sorong (Sele Be Solu) untuk kebutuhan pelayanan kesehatan mereka. Mereka juga bisa pergi ke Puskesmas terdekat untuk konsultasi penyakit non-kusta.

5. Koloni Kusta  Mangguarai

Nama koloni kusta Manggurai tidak terdapat didaftar yang akan saya inventarisai. Data yang ditulis ini berdasarkan laporan kunjungan Dr Ary dan Dr. Richard de Solderhof.


Laporan kunjungan


Dikunjungi oleh Dr Arry Pongtiku dan Dr Richard de Soldehof 

Tanggal: 6 Nov 2007 





Sejarah singkat dari koloni kusta 

Kami terbang  ke Teluk Wondama (sekitar 20.000 populasi) dengan pesawat kecil dan  disambut hangat oleh dr Habel (Kepala Dinas dan stafnya ). Sangat  mengejutkan bahwa kami melihat ada koloni kusta yang didirikan pertama di Papua (pada tahun 1950-an) bersama pekampungan kustanya. Kami bertemu Bupati dan Wakil Bupati. Kami disambut hangat oleh Bupati. Koloni kusta ini dipertahankan sebagai situs sejarah. 

Pasien terdaftar ada 25 orang. Kami memeriksa beberap pasien baru dengan kompikasi (sekitar 8 orang). Kami mengunjungi Self Care Grup  baru Manggurai di pemukiman dan dihadiri oleh Ibu Kaikatui (wakil / wakil Bupati). Kami kembali ke Manokwari dengan speed boat dan dilanjutkan dengan jalan di Ranziky. Teluk Wondame memiliki beberapa kecamatan hanya sepanjang Teluk, sehingga semua dapat diakses dalam perjalan kegiatan survei.

Tulisan lengkap, klik ini


Bersambung ke Kata-kata Penutup