Umum,
Selasa, 17 Februari 2015 00:33Reporter : Tantri Setyorini
Pohon-pohon cantik di berbagai belahan dunia. ©2015 Merdeka.com/Bored Panda
Pohon berumur 1400 tahun bisa jadi saksi kebesaran Nabi Muhammad Shallallalahu Alaihi Wasallam
Merdeka.com
- Tumbuhan ini disebut-sebut sahabi, pohon yang diberkati. Karena pohon
tersebut berhasil bertahan hidup di tengah ganasnya gurun Yordania selama 1400
tahun.
Letaknya di bagian
utara padang pasir Yordania. Dalam radius ratusan kilometer, tak ada pohon lain
yang hidup, menemani sang sahabi.
Pohon yang 'kesepian'
ini dipercaya sebagai saksi pertemuan biarawan Kristen bernama Bahira dengan
Nabi Muhammad.
Tiga manuskrip kuno
yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Sa'd al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir
al-Tabari menceritakan tentang kisah Bahira yang bertemu dengan bocah kecil
calon rasul terakhir. Saat itu Muhammad baru berusia 9 atau 12 tahun. Ia
menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke Suriah.
Bahira bertemu dengan
kelompok kafilah tersebut dan mengajak mereka untuk beristirahat. Bahira telah
mendapat firasat kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir.
Diperhatikannya masing-masing tamu. Namun tak satupun di antara mereka yang
memiliki tanda-tanda mukjizat.
Ternyata masih ada
satu anggota rombongan yang tidak ikut masuk ke tempat Bahira. Muhammad kecil
diminta menunggu di bawah pohon untuk menjaga unta-unta.
Bahira takjub
menyaksikan cabang pohon tersebut merunduk untuk melindungi sang pemuda. Bahira
pun meminta agar bocah kecil tersebut diajak berteduh dan bersantap. Konon,
segumpal awan memayungi Muhammad ke manapun ia pergi.
Dari sanalah sang
biarawan yakin kalau pemuda itu memang benar-benar nabi yang sudah diramalkan
kedatangannya.Bahira lantas berpesan kepada Abu Talib untuk menjaga pemuda
cilik itu, karena kelak ia akan membawa berkah bagi umat manusia. Tetapi tak
jarang pula orang yang ingin mencelakakannya.
1400 tahun kemudian,
pohon yang pernah meneduhkan Muhammad itu masih berdiri tegak, menjadi
satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun.
Penemuan kembali
pohon itu terjadi secara tak sengaja. Menurut situs Last Prophet, Pangeran
Ghazi bin Muhammad menemukan manuskrip tentang pohon tersebut ketika memeriksa
arsip negara.
Jika dirunut dari
naskah-naskah tua tersebut, kemungkinan besar tempat terjadinya pertemuan
Bahira dan Muhammad adalah di gurun Yordania.
Sejumlah ilmuwan dan
cendekia pun diminta untuk memeriksa area tersebut. Berdasarkan pengamatan
mereka, memang benar pohon tua tersebut yang disebutkan dalam catatan Bahira.
Namun tentu saja, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan
otentisitasnya.
Dilansir Green
Prophet, Pangeran Ghazi menyebutkan,"Rasulullah duduk di bawah pohon
ini." Dan kenyataan bahwa pohon itu bersedia merundukkan cabang-cabangnya
demi Muhammad merupakan bukti mengenai kesaksiannya terhadap kerasulan
Muhammad. "Karena itulah kami menyebutnya sahabi dalam bahasa Arab."
Sekarang pohon
tersebut dilestarikan oleh pemerintah. Sekelilingnya dilindungi pagar dan
keberadaannya dipantau secara rutin. Namun siapapun masih bisa menyentuh dan berlindung di bawah cabangnya yang senantiasa rimbun.