Saturday, September 23, 2017

Nostalgia Rehabilitasi Anak Yatim/Piatu Korban Tsunami Aceh

www.berimbang43.com      Label: Nostaligia

Blog ini akan menyimpan beberapa Nostalgia yang sangat berkesan di masa lalu. Tujuannya ialah agar ada arsip yang benar untuk referensi generasi mendatang. Arsip itu sangat penting. Kita tidak bisa membayangkan bila tidak punya arsip yang bagus, seperti apa sedang terjadi di masyarakat kita sekarang, sekalipun dapat merujuk ke arsip nasional tentang G30S PKI tetap saja timbul kontraversi.

Kali ini nostalgia tentang rehabilitasi pasca tsunami khusus pada anak-anak yang orang tuanya meninggal atau hilang. Tsunami hebat terjadi pada tgl 26 Desember 2004, merenggut korban meninggal dunia atau hilang sekitar 200.000 orang.

Pada fase rehabilitasi saya dan istri saya ikut membantu. Istri saya memimpin asrama penampungan sementara anak yatim/piatu atas bantuan International Islamic Bank bantuan Australia (Feb-Juli 2006). Asrama penampungan sementara terletak di desa Ulujalan Lhoksemawe ditepi pantai utara.

Saya sendiri membantu rehabilitasi orang-orang kusta atas bantuan dana NLR (Netherlands Leprosy Relief). Saya berkesempatan berkunjung ke asram penampungan dan melakukan pemerikasaan kesehatan anak-anak yatim. Saya tinggal di asrama bersama mereka selama 1 minggu Mei 2016.

Saya tidak akan berpanjang-panjang cerita, marilah kita lihat foto-foto yang bicara di bawah ini.



Hampir semua perkampunan kusta rusak berat, kecuali pekampungan kusta di Kotacane. Foto diatas hanya mewakili perkampungan kusta di prov Aceh.

Hati tersentuh melihat keadaan anak-anak yatim yang lepas dari orang tua mereka. Kesehatan anak yatim pada umumnya baik, namun ada anak yatim yang bertatoo dengan menggunakan getah tumbuhan. Saya tanya mengap betattoo. Dengan polos mereka jawab: 'Biar nampak hebat (keren)'.





Mereka kehilangan orang tua yang paling dicintai, maka kitalah sebagai penggantinya



Banyak anak yatim yang masih trauma, bahkan sering terjadi perkelahian di antara mereka, maka tugas kitalah memulihkan dan mendamaikan mereka agar saling memaafkan.



Mereka perlu rekreasi untuk mempercepat melupan trauma.





Koordinasi dilapangan mutlak harus baik, terutama dalam keamanan, kesehatan dan keperluan lain mendesak. Pada suatu hari kebetulan pas waktu saya ada di sanan, KOREM 011 Lilawangsa mengunjungi asrama, memberi semangat kepada petugas dan anak-anak. Juga meberikan bantuan beras, perbaikan saluran air serta membersihkan air. 

Akhir renungan:
Siapa tahu mungkin pada suatu waktu ada di antara mereka yang membaca tulisan ini. Saya kira mereka sudah dewasa sekarang bahkan mungkin sudah ada yang berkeluarga.
Saya dan istri saya tetap sayang dan mendoakan kalian semoga menjadi manusia yang baik.