Sunday, June 25, 2017

Sejauh Mana Kita Dapat Membaca Dan Memahami Al Quran?

Artikell, motivasi



Begitu besar ke utamaan Al Quran kepada manusia, maka seharusnyalah kita mengimani Al Quran sebagai pedoman hidup untuk memperoleh kemasalahan dunia dan akhirat. Untuk itu ada baiknya introspeksi diri, sejauhmana kita dapat membaca dan memahami Al Quran. Hari ini bertepatan dengan 1 Syawal 1438 H berarti baru saja ditinggalkan bulan Ramadhan di mana kita disunnahkan banyak membaca dan mentadaburi Al Quran..

Al Quran diturunkan melaui Nabi Muhammad sollollohu alaihi wasallam pada bulan Ramadhan.
Dalam bulan suci Ramadhan kita disunnahkan membaca dan memahami Al Quran.  Apakah sudah ada peningkatan pengetahuan kita dibanding dengan tahun lalu?

Sekarang kita masuk di grup yg mana dari daftar grup di bawah ini. Bila telah menyadari kondisinya mari membuat suatu rencana peningkatan yang akan kita evaluasi juga pada bulan Ramadhan tahun yang akan datang.

1. Belum bisa baca Al Quran, belum punya Al Quran
2. Bisa baca tapi belum tartil, belum punya Al Quran
3. Punya Al Quran tapi jarang dibaca.
4. Bisa baca, punya Al Quran tetapi belum pernah khatam
5. Pernah khatam, tapi belum memahami kandungan Al Quran
6. Sering khatam dan sekali-sekali ikut dalam pengajian mentadaburi Al Quran.

Mari kita buat pogram yang terukur untuk peningkatan kondisi (1Syawal 1438 H) grup di atas dengan target yang jelas, sehingga dapat dievaluasi pada pada tahun yang akan datang (1 Syawal 1439 H)

Bahasa Arab merupakan kendala?

Untuk mempermudah memahami Al Quran memang pengetahuan basa Arab sangat penting. Tapi jangan lantas menjauh dari Al Quran karena belum bisa Bahasa Arab.

Al Quran itu adalah Firman-firman Allah Penciptan dan Pemilik Alam semesta ini. Dengan membacanya saja kita sudah mendapat pahala. Kalau belum memahami keseluruhan (30 zus, 114 surat, 6236 ayat) bisa kita siasati dengan mengikuti pengajian-pengajian atau mengkaji secara tematik.

Blog ini memuat paling sedikit 30 tema (postingan bulan Ramadhan 1438 H) merujuk ayat-ayat pendunkung yang tersebar dalam Al Quran. Mari kita terus membaca, membaca,  Al Quran dan mencoba memahaminya.

Bila bisa membaca tapi belum atau sedikit sekali memahaminya,
Apakah sia-sia hanya membaca saja?

Jelas tidak sia-sia bahkan dalam bulan suci Ramadhan diberi pahala 10 untuk membaca 1 huruf saja Yang bacaannya terbata-bata juga mendapat pahala.
Oleh karena itu tidak ada kata terlambat dalam membaca dan memahmi Al Quran.

Sebagai ilustrasi, ada satu cerita yang saya peroleh dari khotbah Jumat, tetang apakah sia-sia membaca Al Quran jika kandungannya tidak dipahami.

Seorang Kakek setelah mengajari Cucunya bisa baca Al Quran, menyuruh Cucunya baca dan baca terus Al Quran. Karena Cucunya tidak paham isinya maka terjadilah dialog antara Kakek dan Cucu:

Cucu: Saya sudah sering baca Al Quran, tapi tdak paham apa arti yg saya baca, itu pekerjaan sia-sia Kek.

Kakek: Tidak ada ibadah yang sia-sia dengan membaca Al Quran.

Cucu: Bisa tujukkan manfaatnya?

Kakek: Baiklah… pergi ambil bakul yang belubang-lubang itu. Lantas pindahkan air isi bak mandi ini ke bak yang satu lagi, hanya menggunakan bakul ini.

Cucu (bingung): Tapi ia tidak berani membantah perintah kakeknya. Terus saja ia kerjakan….jelas saja air akan tidak bisa dipindahkan dengan bakul yang lubang-lubang.

Cucu: Ini pekerjaan sia-sia Kek, nggak mau lagi meneruskan. Jelas tidak bisa dan tidak ada manfaatnya.

Kakek: Hai Cucuku, tidak kau lihat manfaatnya?

Cucu: iya Kek tidak melihat ada manfaatnya.

Kakek: Perhatikan bakul yang berlubang-lubang itu baik-baik. Tadinya bakul itu kotor. Sekalipun ia tidak bermanfaat untuk alat memindahkan air, tetapi bakul yang tadinya kotor sekarang sudah menjadi bersih.

Kakek (teruskan): Begitulah orang yang terus-menerus membaca Al Quran, sekalipun ia tidak paham isinya, tetapi membaca Al Quran itu dapat membersihkan dosa-dosanya.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca Juga: Mengimani Al Quran.