www.berimbang43.com Label: Renungan
(Ini Postingan ulang, yg pertama oleh Ibrahim Hadju di FB thn 2015)
Bila ada pertanyaan: “Apakah saat ini kita sudah merasa berkecukupan”, maka kira-kira akan seperti apa jawaban kita?
Seseorang yang ber-Iman akan selalu ber-Syukur atas apapun yang diperoleh dari usaha kerasnya, meski kadang ia kecewa karena tidak seperti apa yang diharapkannya, namun ia meyakini bahwa hal itu pastilah yang terbaik baginya.
Allah ber-Firman :
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. BOLEH JADI KAMU MEMBENCI SESUATU, PADAHAL IA AMAT BAIK BAGIMU, DAN BOLEH JADI PULA KAMU MENYUKAI SESUATU, PADAHAL IA AMAT BURUK BAGIMU; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.[Al-Baqarah 216]
Namun masih banyak orang yang kurang mensyukuri nikmat-Nya, apalagi bila hasil atas usahanya tidak seperti yang diinginkannya.
Allah ber-Firman :
“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar yang diberikan-Nya kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri-nya”.[An-Naml 73]
“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. SESUNGGUHNYA ALLAH BENAR-BENAR MEMPUNYAI KARUNIA YANG DILIMPAHKAN ATAS MANUSIA, AKAN TETAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK BER-SYUKUR”.[Al-Mu'min 61]
Pada dasarnya kebahagiaan adalah bila kita mampu ber-syukur dalam situasi dan kondisi apapun.
● Kita tidak akan pernah merasa bahagia, sebab sesuatu itu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
● Kita tidak akan merasa bahagia bila hanya selalu memikirkan apa yang belum dimiliki, namun mengabaikan apa yang telah dimiliki tanpa rasa syukur.
Allah ber-Firman :
“Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu lagi, SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU, BENAR-BENAR SANGAT MENGINGKARI NIKMAT”.[Al-Ĥaj 66]
“Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah. Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, niscaya mereka ingkar, karena SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU AMAT INGKAR KEPADA NIKMAT”.[Ash-Shūraá 48]
Orang ber-Iman akan selalu mensyukuri nikmat-Nya, karena ia tahu akibatnya bila ber-Syukur, dan iapun tahu akibatnya bila lalai ber-Syukur.
Allah ber-Firman :
“Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan : "Sesungguhnya jika kamu ber-syukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.[Ibrahim 7]
Oleh sebab itu jadilah manusia yang mampu mensyukuri segala nikmat serta dapat menikmati rasa syukur itu.
Allah ber-Firman :
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula kepadanya pahala akhirat itu. Dan KAMI AKAN MEMBERI BALASAN KEPADA ORANG-ORANG YANG BER-SYUKUR”.['Āli `Imrān 145]
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
Allah ber-Firman :
“Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan hati orang-orang yang telah ber-Iman, dan menjadi Petunjuk serta Kabar Gembira bagi orang-orang yang Berserah Diri kepada Allah".[An-Naĥl 102]
Semoga kita semua selalu mensyukuri segala Nikmat-Nya sekecil apapun itu.
Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin
* SELAMAT BER-IBADAH *
