(Postingan Ulang, diambil dari tulisan Ibrahim Hadju di FB, April 1, 2015)
Agama, Renungan, Tematik
Al-Quran menegaskan agar kita menjauh dari semua perbuatan terlarang yang diantaranya adalah ber-prasangka, karena perbuatan itu tidak berfaedah sama sekali dan hanya akan merugikan diri sendiri.
Allah ber-Firman :
“Katakanlah : "Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah : "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang ditunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali bila diberi petunjuk? Mengapa kamu berbuat demikian? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?.....
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”.[Yūnus 35-36].
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak ber-Iman kepada Kehidupan Akhirat, mereka benar-benar menamakan Malaikat itu dengan nama Perempuan.....Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran”.[An-Najm 27-28]
Pada dasarnya ber-prasangka itu sangat berpotensi untuk memicu lahirnya sikap permusuhan serta perselisihan.
Allah ber-Firman :
“Hai orang-orang yang ber-Iman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.[Al-Ĥujurāt 6]
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk menyembah-nya. MEREKA TIDAK LAIN HANYALAH MENGIKUTI SANGKAAN-SANGKAAN, DAN APA YANG DI INGINI OLEH HAWA NAFSU MEREKA dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka”.[An-Najm 23]
Al-Quran melarang kita untuk ber-prasangka sebagai sebuah dosa, apalagi sampai mencari-cari kesalahan atau kejelekan orang lain.
Allah ber-Firman :
“Hai orang-orang yang ber-Iman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan berTaqwa-lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.[Al-Ĥujurāt 12]
Oleh sebab itu selalu hindari ber-prasangka, jauhi pergunjingan, usahakan menutupi aib orang lain serta jauhi diri dari berbuat dzalim atau memfitnah sesama.
Allah ber-Firman :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.[Al-'Isrā' 36]
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
Allah ber-Firman :
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Quran yang serupa Mutu Ayat-Ayatnya lagi ber-Ulang-Ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah Petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang Pemimpinpun".[Az-Zumar 23]
Semoga Renungan ini membuat kita semua untuk dapat menjauh dari segala perbuatan yang terlarang guna menghindari keburukan dan kerugian bagi diri kita sendiri.
Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.[IAH]
* SELAMAT BER-IBADAH *

