Monday, May 29, 2017

Ciri-Ciri Orang Munafiq; Ramadhan hari ke 3

Agama,pencerahan, tematik


Bagimana manusia dapat mengimani agama Islam?
Jenis keimanan seseorang bisa dilihat dari prilaku dan aksinya (Knowledge, Actitude and Practise) sebagai refleksi persepsi terhadap agama Islam.

Hadits Nabawi [HR Ahmad, Ibn Kasir, Tafsirul Quranil jilid 1, 142 H/2000M:305]
Dari Abu Sa’id, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

”Hati  itu ada empat macam”.
1. Hati yang bersih, ia seperti  lentera yang bercahaya.
2. Hati yang tertutup, ia terikat dengan tutupnya. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir.
3. Hati yang sakit, adalah orang munafik, ia mengetahui yang baik, namum menginkarinya.
4. Hati yang terbalik, adalah hati yang didalamnya ada iman dan nifak. Contoh: Dapat diibartkan seperti tanah yang dapat memberi air yang bersih, sedangkan nifak adalah seperti bisul, di dalamnya hanya ada nanah dan darah, maka diantaranya yang paling kuat akan menghilangkan yang lainnya.

Tulisan ini membahas Munafik, akan tetapi akan lebih jelas bila disinggung sedikit orang Muslim yang taat, dan Kafir
Informasi tentang hal ini cukup banyak, baik yang bersumber dari Al Quran maupun Hadist.
Di bawah ini adalah info Munafik yang dapat dibaca dalam  Al Quran,
[Al Baqarah: 8,9, 13, 14,15];  [An Nisa 142]; [Al Ma’un 4,5]; [At-Taubah: 65-67)]; [Al-Ahzab: 19]; dan [Surah Al Humazah: 1-4]; [Almaidah: 51-57]

Jangan mudah menuduh orang munafiq karena mungkin kita sendiri yang munaqkun. Tetapi kita perlu pencerahan munafiq yang mempunyai dalil. Menceritakan ciri-ciri orang munafiq....bukan berarti menetapkan seseorang munafikun, Setelah membaca dalil2 munafiq dan ancaman Allah dalam Al Quran, silahkan renungkan, apakah Anda Munafikun? Jadi yang betul itu ialah dirinya yang menetapkan, bukan orang lain. Tapi pada umunya orang munafikun itu tidak merasa kalau ia memiliki ciri-ciri munafik.

Jangan mudah mengkafirkan orang yang masih hidup. Siapa tau ia dapat hidayah lantas masuk Islam.

Jangan mudah mengatakan orang Kafir pasti  masuk neraka kepada non-muslim yang masih hidup. Siapa tau menjelang sakratul maut, ia minta dibimbing dua kalima syahadat mau masuk Islam; jadi belum tentu ia masuk neraka.

Fiman-firman Allah dalam Al Quran secara tematik:

[Al Baqarah: 8,9, 13,14,15]  Surah 2


(8) Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
(9) Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
(13) Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
(14) Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
(15) Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.

[An Nisa 142]      Surah 4

(142) Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

[Al Ma’un 4,5] Surah 107.

(4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(5)  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,


[At-Taubah: 65-67)] Surah 9

(65) Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
(66) Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
(67) Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.

[Al-Ahzab: 19] Surah 33

(19) Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

[Surah Al Humazah: 1-4] Surah 104

(1) Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
(2) yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
(3) dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
(4) sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

[surah Al Maidah: 51-57]       Surah 5

(51) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
(52) Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
(53) Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.
(54) Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
(55) Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
(56) Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
(57) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

*****
Info dari Pengajian:

Pencerahan tentang Munafiq sering kita baca di masmedia, atau melalui, khotbah di masjid, pengajian-pengajian.

Pada tgl 27.05.2017 saya mengikuti Pengajian setelah sholat subuh dengan judul Ciri-ciri Orang Munafiq, diberikan oleh Ust. Jaelani Abi Ja'far, LC bertempat di Masjid Jami Jabal An-Nur Bukit Golf.

Berikut ini adalah penyerapan yang dapat saya ingat disertai interpretasi. dalam bentuk pointer-pointer.

Key words yang berkaitan dengan sefat-sifat munafiq.

Muslim, Kafir, munafiq
Jangan bawa-bawa agama
Agama itu semua baik
Saya juga seorang muslim, tapi tidak fanatik
Saya juga tau dalilnya dalam Al Quran
Saya seorang muslim yang toleran
Ejekan kepada Muslim, keberfihakan kepada non-Muslim.
Saya hidup dalam masyarakat, harus menyenangkan semua orang
Pemikiran abu-abu.


1. Hati di bagi 3 macam, dasarnya keimanan adalah cinta.

Bila kita mencintai Allah, pasti kita dicintai Allah.
Cinta kepada Allah mencintai kesukaan Allah antara lain yang tergambar dalam asma Allah.Orang yang iman kepada Allah dan Rasulnya serta Rukun Iman, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi laranganNya atau tidak berbuat maksiat pasti dicintai Allah.
Contoh:
  • Allah Maha Pencipta. Orang yang mencipta sesuatu pasti dicintai oleh Allah, cuma kemampuannya berbeda. Allah mampu mencipta sesuatu yang belum ada menjadi ada. Manusia hanya mampu menciptakan sesuatu dari yang sudah ada.
  • Allah tidak suka dengan maksiat. Muslim yang tidak berbohong, tidak berzina, tidak suka minuman keras, tidak suka nakoba dll maksiat...pasti dicintai oleh Allah.
  • Allah Maha Adil. Orang tidak berlaku adil pasti tidak disukai Allah.
Begitu juga manusia: gambaran hati itu juga berdasarkan cinta.
Manusia mencintai dirinya, akan mencintai orang yang mempunyai sifat yang sama dengan dirinya, misalnya ayah mencintai anak-anaknya, karena dalam diri sianak tergambar secara fisik kesamaan dengan ayahnya dan sifat-sifat-sifatnya. Sebaliknya, bila ada anaknya yg tidak patuh pada ayahnya pasiti dberi peringatan dan resikonya.

2. Macam-macam Hati:
Berdasarkan Cinta dan uraian di atas maka hati ada 3 macam. Berikut ini adalah macamnya hati disertai perilakunya secara singkat:

a. Iman Kepada Allah dan Rasulnya serta apa yang terdapat dalam Rukun Iman.
Hatinya bersih, ibarat lentera yang bercahaya. Ia terbuka dan selalu berfihak kepada Agama Islam. Bila mengikuti perdebatan selalu memihak kepada Muslim, merujuk kepada Al Quran dan Hadits. Ia tidak akan mengolok-olok Ulama. Kalaupun ada ulama yg menurutnya kurang cocok, ia lebih baik diam daripada ikut menjelekkan. Bukankah kita harus menghormati Ulama. Merasa pengetahuan agama Ulama itu jauh lebih tinggi dari penegtahuannya.

b. Tidak iman kepada Allah dan Rasulnya.
Hatinya tertutup disebut kafir. 
Bila mengikuti perdebatan, ia jelas-jelas membenci Islam, mencari dalil dalam Al Quran yang ingin menjatuhkan Muslim, sekalipun sering gagal faham terhadap ayat-ayat yang digunakan. Memuji Islam yang munafik. Agama itu semua baik!

Catatan: Kafir itu adalah kata halus yang kita jumpai dalam Al Quran untuk sebutan kepada non-muslim. Kata kafir banyak kita jumpai dalam ayat-ayat Al Quran, bahkan ada satu surat bernama Al Kafirun. Jadi orang yang melecehkan kata 'kafir' sama dengan melecehkan firman Allah. Keadaan dalam masyarakat Indonesia, bila disebut kafir...sebagian menjadi tersinggung dan emosional terutama non-muslim dan sebagian muslim yang munafik. Kalau pengertian kafir seperti diatas, kenapa harus tersinggung...pasti ada yang gagal faham. Analog dengan agama Nasrani... orang yang bukan beragama Nasrani disebut...domba yang hilang.

c. Munafik:
Orang ini bergama Islam, melakukan sahadat, tetapi tidak sepenuhnya mencintai Allah. Ia lebih memilih logikanya, kurang konsekwen terhadap petunjuk Al Quran dan Hadits. Memilih-milih ayat yang disenangi (yang masuk logikanya), tidak segan-segan memberi komentar terhadap ayat-ayat Al Quran misalnya dengan ucapan atau tulisan: "Ayat itu kan berlaku dizaman sesuai dengan peristiwa yang berlaku, tidak cock dengan keadaan sekarang, sudah kadaluwarsa! Ia mengesampingankan Surah Al Baqarah ayat 2 yang jelas-jelas menyebut Al Quran ini adalah petunjuk bagi manusia yang ada keraguan didalamnya. Bila berada dalam perdebatan kata-kata ini sering keluar dari mulutnya:
Jangan bawa-bawa agama: Saya juga Muslim, saya juga faham Al Quran tapi saya tidak fanatik.
Tidak membela Muslim yang taat, pada umunya berfihak kepada non-muslim. Dengan dalih toleransi, semua agama bagus dan benar sehingga menempatkan diri di bagian abu-abu.  Kalau berda dilingkungan Islam, ia menampakkan diri sebagai seorang Muslim sejati, bila berada di lingkungan non-muslim ia menjelek-jelekkan muslim, sering menggambarkan muslim iti tidak toleran, terkait dengan teroris, tidak bisa maju-maju dll yang negatif. Sering berbohong, tidak amanah, ikut mengolok-olok muslim yang taat, mengolok-olok Ulama yang tidak cocok dengan logikanya. Tidak segan-segan memberi kritik kepada Ulama, sekalipun pengetahuan agamanya jauh di bawah Ulama.

Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wallohu a'lam bissawab.