Suara.com - Pemilik hewan di China dikabarkan melempar kucing dan anjing dari gedung setelah percaya dengan hoaks virus corona.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan hewan malang itu telah tergeletak kaku di tanah. Darah mengalir dari anjing dan kucing tersebut.
Dilaporkan oleh The Sun, Jumat (31/1/2020), seekor anjing ditemukan mati setelah diduga dilemparkan pemiliknya dari sebuah gedung flat di Kota Tianjin, Provinsi Hebei.
Peristiwa ini terjadi di wilayah pusat wabah virus corona Wuhan. Selain seekor anjing, lima kucing di Shanghai juga dilemparkan dari gedung hingga mati.
Penduduk setempat meyakini anjing dan kucing ini adalah hewan peliharaan karena mereka memiliki bulu yang halus dan bersih.
Media setempat melaporkan, anjing itu dilempar dari lantai atas sebuah gedung pada jam 4 pagi. Tubuh anjing menghantam atap mobil sebelum jatuh di tanah.
Laporan menyebutkan suara anjing yang menghantam mobil mengagetkan penduduk setempat. Suaranya terdengar seperti ledakan ban.
Penduduk setempat yang keluar rumah menemukan hewan peliharaan malang itu telah terbaring mati di tanah.
Menurut The Sun, insiden ini dipicu pernyataan Dr. Li Lanjuan yang mengatakan, "Jika hewan peliharaan bersentuhan dengan pasien yang dicurigai, mereka harus dikarantina."
Namun, media lokal di China telah mengubah kata-kata Dr. Li Lanjuan menjadi "kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona". Informasi palsu atau hoaks menyebar dengan cepat setelah Zhibo China mempostingnya di platform media sosial Weibo.
Untuk meredam hoaks tersebut, China Global Television Network memposting kutipan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat tertular virus corona baru," kata WHO pada hari Rabu.