Ada
tiga doa yang tidak ditolak oleh Allah Subhanahu Wa Taala.
1.
Doanya pemimpin yang adil, 2. Doanya yang berbuka puasa, 3. dan doanya orang
yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban
no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Dalam
tulisan ini hanya membicarakan no 2, bertepatan dengan muslim sedang
menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan.
Doanya
orang yang berpuasa.
Ada
beberapa pendapat tentang hal ini, berdoa sebelum berbuka (menjelang berbuka)
atau pas bebuka.
Pada
Kajian Ilmu yang saya ikuti selepas shalat subuh pagi ini di Masjid Jabal an-Nur, pak Ustatz
menjelaskan sbb: Sesuai dengan bunyi dalilnya maka yang lebih tepat adalah doa
pas buka puasa dengan cara sbb: makan dulu kurma 1 biji, minum segelas air
(sunnah Nabi) kemudian berdoa: sesuai dengan permorhonannya, bisa dalam Bahasa
Arab atau bahasa Indonesia (yang dia miliki). Di sinilah doa yang tidak ditolak
itu.
Setelah berbuka dilanjutkan dengan doa yang “Biasanya
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melapazhkan:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Dzahabaz
zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah,
semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud
no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur
Ruwah, 2/232)
Mungkin lebih jelas dibaca:
Mungkin lebih jelas dibaca:
Adapun
doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:
adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Namun karena ini berdoa dalam hal baik, tidak ada salahnya diucapakan dalam berbuka puasa.
Tulisan di atas dasar yang bisa saya tangkap dari tausiah Ustatz dan artikel di internet.
Bila ada yang salah itu semata-mata adalah atas kebodohan saya.
Wallohu a'lam bishawab